Selasa, 16 Juli 2013

Club Camilan Part II

> Meski membawa segunung pekerjaan, pulang tetap menjadi hal paling membahagiakan

> Sampai detik ini aku tidak berhenti mengaguminya

> Baru mendengarkan dia akan pergi saja sudah membuatku kangen

> Aku tidak pernah masalah dengan selera makan

> Pekerjaanku selalu banyak bahkan lebih banyak daripada jam kerja yg tersedia untuk mengerjakannya

> Kalau tidak ditanyatidak mau bicara, kalau ditanya jawabannya hanya satu-dua kalimat

> Aku menghadapi perempuan yg ku kagumi ketegarannya, sekaligus ku benci sifat egois dan otoriternya~mama

> Sudah lama tidak mengkhawatirkan orang lain

> yg menyedihkan menjadi jomblo tak lain adalah tidak menjadi 'apa-apa' dan 'siapa-siapa' didunia yg luas ini

> Dia melebihi yg ku idamkan, Memenihi yg ku butuhkan, Menyeimbangkan hidupku, Membuatku punya harapan untuk bahagia.Tidak rela harapan itu terrenggut begitu saja oleh hal sepele, kemarahanku manusiawi

> Dikepalanya hanya dipenuhi kekasihnya yg sudah pergi, dan tidak menyisakan tempat unntuk orang lain yg ingin mencintainya

> Aku salah tapi tidak diberi kesempatan minta maaf, menebus kesalahanku, hanya ditinggalkan bagai barang rongsokan dantidak berharga

> Semua yg ada disekitarnya seperti gambar yg diberi efek blur, hanya dia yg menjadi titik fokus,. Dia kontras, jelas, Bersinar

> Harus mampu menghargai diri sendiri, dan menghargai hidup yg dimiliki, karna kemungkinan besar orang yg datang dan berdiri disisi suatu akan beranjak pergi

> Hanya kadang rasa sepi hadir, dan menyergap tiba-tiba, membuat pikiran mengambang seperti goresan sketsa yg tidak tegas. hidupku baik-baik saja, tapi mungkin akan lebih baik kalau tidak terlalu sepi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar